Gagasan dan pemikiran positifnya yang
genuine tentang kehidupan demokrasi di Indonesia, terlebih lagi mengenai pelaksanaan pemilihan umum yang demokratis, jujur dan adil, menyebar luas ke seluruh Indonesia melalui begitu banyak aktivis pro demokrasi yang menjadikannya sebagai mentor politik.
Demikian disampaikan politisi Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana, mengenang Mulyana W. Kusumah yang wafat kemarin malam di kediaman pribadinya setelah dirawat beberapa pekan akibat stroke.
"Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), bisa dibilang merupakn buah karya Mas Mul, dan sumbangsih besarnya terhadap pemilu yang demokratis di Indonesia," kata Erik lewat pesan singkat ke
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 2/12).
Pimpinan Komisi VII DPR RI ini mengakui, KIPP yang tersebar di seluruh Indonesia inilah yang menjadi tulang punggung dari Komisi Pemilihan Umum, mulai dari KPU pusat sampai dengan KPU di tingkat kabupaten/kota, hingga saat ini.
"Pemikiran Mas Mul tentang demokrasi
genuine dan meng-Indonesia, tanpa harus diminta dia seringkali berbagi pemikiran dengan siapapun, tidak mesti di ruang seminar atau di meja diskusi, tapi juga di tempat ngopinya para aktivis," ungkapnya.
"Pikiran-pikiran Mas Mul dan ilmunya yang selama ini diturunkan kepada begitu banyak aktivis dari seluruh wilayah Indonesia, semoga saja menjadi amal soleh yang bermaslahat, yang pahalanya akan terus menerus mengalir untuk almarhum," harapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: