Demikian pesan yang disampaikan para kerabat almarhum kepada redaksi. Sejak kemarin malam, jenazah mantan pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu disemayamkan di Perumahan Taman Meruya Ilir Blok I No. 9, Jakarta Barat.
Kabar sakit yang diderita aktivis demokrasi itu sudah lama terdengar. Putra almarhum Girindra Sandino, yang meneruskan jejak ayahnya aktif di KIPP sempat mengupload foto sang ayah ketika di awal perawatan rumah sakit Siloam, Kebon, Jeruk, pada 4 November lewat akun facebooknya. Kabarnya, Mulyana sudah sejak bulan Oktober lalu merasakan sakit, namun baru mau dirawat di RS pada awal November itu.
Terakhir, Mulyana diberitakan menderita stroke dan dirawat di Rumah Sakit Dharmais. Kamis lalu kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang sambil berobat jalan. Namun, pada Minggu malam kemarin ia menghembuskan wafat terakhir.
Para aktivis Gerakan ProDEM (Pro Demokrasi) salah satu yang merasa sangat kehilangan akan kepergian almarhum yang dikenal sebagai sosok hangat, pendiam namun tak pelit membagi ilmu pengetahuannya kepada para juniornya.
"Gerakan ProDEM Demokrasi kehilangan sahabat dan senior gerakan. Mas Mulyana W. Kusumah telah berpulang ke haribaan Allah SWT. Semoga ALLAH SWT memberikan ampunan dan diberikan tempat yang layak sesuai amal ibadahnya. Dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini," tulis Ketua Majelis, Ruswandi dan Sekretaris Jenderal, Firman Tendry, lewat pesan yang disebarkan ke khalayak.
[ald]
BERITA TERKAIT: