Dahlan Iskan Padukan Umroh dan Pekerjaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 06 Agustus 2013, 15:51 WIB
Dahlan Iskan Padukan Umroh dan Pekerjaan
rmol news logo Bukan Dahlan Iskan namanya jika tidak pandai memanfaatkan waktu di setiap kesempatan demi memajukan perusahaan milik negara. Di sela aktivitas ibadah umroh di Tanah Suci Mekkah, Menteri BUMN itu antara lain melakukan pertemuan dengan Presiden Islamic Development Bank (IDB) Dr Ahmed Mohammed Ali, Syekh Bakr Bin Ladin, pemilik sekaligus orang nomor satu Saudi Binladin Group.

Staf Khusus Dahlan Iskan, Abdul Aziz, menuturkan Selasa dinihari, di sela-sela aktivitas umroh, Dahlan bertemu dengan Dr Ahmed Mohammed Ali, di Clock Tower, Masjidil Haram, Mekkah. Dahlan meminta dukungan IDB untuk membantu ekspor pesawat-pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia Bandung melalui fasilitas kredit ekspornya.

Loby yang digencarkan Dahlan langsung disambut baik IDB. IDB menyatakan siap memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh, calon pembeli pesawat PT DI dan sejumlah negara lainnya.

"Dr Ahmed Mohammed Ali sangat antusias menyambut keinginan Dahlan," katanya seperti dilansir Antara.

Ahmed mengaku mengenal baik industri pesawat Indonesia karena pernah diajak Prof BJ Habibie ke Bandung di awal tahun 1990-an.

Seusai bertemu petinggi IDB, Dahlan melanjutkan kegiatannya dengan melakukan shalat tarawih bersama. Mantan Direktur Utama PT PLN ini melakukan rapat dengan Syekh Bakr Bin Ladin. Pertemuan yang digelar di kantor kelompok usaha Binladin tersebut berlangsung serius tetapi santai, diawali dengan tradisi menghirup wewangian bakar yang merupakan ciri khas Timur Tengah.

Saudi Binladin Group menjalin kerja sama dengan PT Waskita Karya sebagai subkontraktor pekerjaan renovasi Mataf Extension, di Mekkah dengan nilai proyek sekitar Rp 67,34 miliar. Proyek itu meliputi renovasi Masjidil Haram yang dibangun menjadi 9 lantai untuk jangka waktu penyelesaian Agustus 2015.

Dalam pertemuan Dahlan memastikan bahwa Waskita dapat belajar dari pengalaman masa lalu itu, ketika salah kontraktor BUMN justru mengalami kerugian dalam proyek di Arab Saudi. Berkolaborasi dengan "raja kontraktor" di Arab Saudi, Saudi Binladin Group, Waskita bisa menjadi "main contractor" terus mendapatkan proyek berkelanjutan, dari semula pembangunan kampus universitas di Riyadh, pembangunan jalan layang menuju bandara baru Jeddah, dan kini naik kelas ke renovasi/pengembangan Masjidil Haram.

Usai melakukan pembicaraan bisnis dengan IDB, dan petinggi Bin Ladin Group, Dahlan tidak ingin membuang waktu dengan percuma. Pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini antusias menemui Mahmud Rasr, salah seorang disainer proyek bangunan "The Makkah Royal Clock Tower" atau The Abraj Al Bait Towers. The Makkah Royal Clock Tower dalah sebuah hotel yang dikelola oleh perusahaan hotel dari Canada, Fairmont Hotel and Resorts. Menara ini memiliki tinggi 601 meter dan jumlah lantai sebanyak 120 lantai. Dengan begitu menara ini menjadi bangunan tertinggi di Arab Saudi, dan hotel tertinggi di dunia.

Seusai menemui disainer Clock Tower, Dahlan berkeliling menikmati kemegahan gedung yang dibangun tahun 2004 dan selesai tahun 2012, dengan investasi sekitar 800 juta dolar AS tersebut.

Dahlan sendiri setiap tahun rutin melakukan umroh pada bulan Ramadhan dengan memboyong istri, anak dan cucu. Kali ini Dahlan hanya membawa istrinya, dan staf khusus Abdul Aziz. Mereka dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Rabu, 7 Agustus 2013.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA