Kepastian tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat meninjau lokasi bencana alam tersebut, di Ambon, Minggu (28/7).
Djoko mengatakan sejak awal terbentuk natural dam akibat runtuhnya Gunung Ulak Hatu yang menutupi aliran Sungai Way Ela, penanganannya dilakukan berdasarkan saran para ahli, termasuk membangun saluran pelimpah air (spillway). Tapi akhirnya jebol sebelum selesai penanganan karena kondisi cuaca ekstrim serta tingginya curah hujan di Maluku.
Menurut dia, ratusan miliar anggaran yang bersumber dari APBN telah dihabiskan untuk pembangunan saluran pelimpah air tersebut, termasuk normalisasi sungai dan pembuatan jalan alternatif, maupun sejumlah langkah penanganan lainnya.
Dia menambahkan, langkah penanganan lanjutan pasca bencana akan dibicarakan dengan kementerian terkait serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), baik untuk natural dam maupun penanganan para pengungsi. Penanganannya akan dibicarakan dan dibahas terutama menyangkut nasib warga yang menjadi korban bencana alam tersebut.
"Terpenting, semua langkah penanganan yang dilakukan harus dilaksanakan dengan baik dan tertanggung jawab sehingga tidak terulang," demikian Djoko.
[dem]
BERITA TERKAIT: