Begitu disampaikan Ricky Suhendar dari Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo. Tujuh ABK Indonesia yang selamat adalah Sahroni (asal Pemalang), Hendrik (Sukabumi), Agus Susanto (Majalengka), Ahmad Said (Rembang), Rohmat (Cirebon), Deden Nurisman (Bandung), dan Agus Rusmanto (Majalengka).
Dia menuturkan saat ditemui tim KBRI Tokyo dalam penampungan sementara di Shiogama pada pada Senin (1/7) lalu, mereka sedang dalam tahap pemulihan.
"Kami siapkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk mengganti paspor yang hilang dalam kapal," jelas Ricky dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (4/7).
Dengan dokumen keimigrasian ini, para ABK bisa pulang kembali ke Indonesia. Dijadwalkan, selambatnya Kamis (6/7) nanti, ketujuh ABK tersebut akan pulang ke Indonesia.
Sementara itu, Atase Perhubungan KBRI Tokyo juga memfasilitasi agar semua barang yang hilang mendapat penggantian asuransi.
"Pihak pemilik kapal kargo juga sudah sepakat untuk membantu proses penyelidikan dan asuransi," ditambahkan oleh Wahyu Ardhiyanto, Asisten Atase Perhubungan.
Kapal ikan Yujin Maru No. 7 di awaki sembilan awak kapal, terdiri atas dua orang Jepang dan tujuh orang Indonesia. Karena tabrakan dengan kapal kargo NOCC Oceanic, kapal ikan terbelah dan tenggelam. Delapan awak berhasil diselamatkan oleh kapal ikan lain, Yoshi Maru No. 55, sedangkan 1 orang awak kapal yang merupakan Nakhoda kapal hingga Rabu ini (3/7) masih dalam pencarian. Saat ini kapal kargo sedang berada di Pelabuhan Sendai untuk menjalanipemeriksaan.
[dem]
BERITA TERKAIT: