Begitu disampaikan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6).
"Tidak pantas bagi pemerintah melalukan penghematan dengan cara yang membebani rakyat seperti menaikkan harga BBM bersubsidi," tegas Ara, begitu Maruarar disapa.
"Ada sisa anggaran Rp 30 triliun pertahun, ada perjalanan dinas yang dari audit BPK saja sudah jelas ada pemborosan," sambung dia.
Seharusnya, kata Ara, pemerintah memperbaiki tata kelola anggaran dan memaksimalkan pos-pos penerimaan negara sebelum menaikkan harga BBM.
"Ayo kita naikkan bea keluar batu bara Rp 40 triliun pertahun. Kita naikkan tarif cukai untuk alkohol minuman bersoda, rokok. Ada satu jenis rokok 20 miliar batang satu tahun, dinaikkan 100 perak saja itu satu merek sudah Rp2 triliun," terang anggota Komisi XI DPR RI itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: