Begitu pesan Presiden SBY kepada Sekretaris Jenderal Developing Eight (D8) Seyed Ali Mohammad Mousavi saat menerima Mousavi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/5).
Kedatangan Mousavi ini merupakan kunjungan perkenalan sebagai Sekjen D8. Mousavi yang kini menjabat Direktur Jenderal Ekonomi pada Kementerian Luar Negeri Iran, terpilih sebagai Sekjen D8 periode 2013-2017 pada pertemuan tingkat menteri ke-15 D8 di Islamabad pada November 2012. Menyambut kedatangan Mousavi, Presiden SBY didampingi Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
"Seperti kita ketahui, organisasi kita sangat penting. Saya berharap di tahun-tahun selanjutnya, hal-hal baik bisa terus kita lakukan, khususnya peningkatkan kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi dan perdagangan," kata Presiden SBY di awal pertemuan seperti dilansir
presidenri.go.id.
D8 didirikan melalui Deklarasi Istanbul yang dihasilkan pada Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama D8, pada 15 Juni 1997. Sesuai namanya, D8 beranggotakan delapan negara berkembang, yaitu Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.
Semula, D8 dimaksudkan untuk menghimpun kekuatan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna menghadapi ketidakadilan dan sikap mendua negara-negara Barat. Namun dalam perkembangannya, D8 ditetapkan sebagai kelompok yang tidak bersifat eksklusif keagamaan dan ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat negara anggotanya melalui pembangunan sosial dan ekonomi.
[dem]
BERITA TERKAIT: