Kaum Buruh Akan Lawan Kenaikan BBM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 23 April 2013, 08:27 WIB
Kaum Buruh Akan Lawan Kenaikan BBM
ilustrasi/ist
rmol news logo Kaum buruh indonesia menolak rencana Pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp6.500-Rp7.000, karena akan mengakibatkan turunnya daya beli buruh 30 persen dengan naiknya ongkos angkot, sewa rumah,harga barang dan tidak jelas arah pengalihan subsidi BBM tersebut.

Melihat hal ini, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ini terbukti pemerintah tidak sungguh-sunggung menjalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat dimana jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam PP 101/2012 hanya 86,4 juta orang saja, dengan nilai PBI hanya Rp15 triliun saja.

"Buruh berprinsip akan melawan segala bentuk pencabutan subsidi yang akan berdampak pada kesulitan hidup buruh/rakyat," ujar Said Iqbal, Selasa (23/3).

Apalagi kata Iqbal, atas rencana kenaikan BBM itu, Pemerintah tidak memeberi jaminan pengalihan subsidi akan diarahkan ke sektor peningkatan kesejahteraan rakyat, tapi lebih kepada bagi-bagi uang cash, seperti sinterklas jelang pemilu untuk pencitraan pemerintah dan partai tertentu.

"Kenapa harga BBM tidak naik tahun lalu tapi tahun menjelang pemilu yang diiringi dengan kebijakan bagi-bagi uang cash?" tandas Said. [rsn]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA