Melihat hal ini, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ini terbukti pemerintah tidak sungguh-sunggung menjalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat dimana jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam PP 101/2012 hanya 86,4 juta orang saja, dengan nilai PBI hanya Rp15 triliun saja.
"Buruh berprinsip akan melawan segala bentuk pencabutan subsidi yang akan berdampak pada kesulitan hidup buruh/rakyat," ujar Said Iqbal, Selasa (23/3).
Apalagi kata Iqbal, atas rencana kenaikan BBM itu, Pemerintah tidak memeberi jaminan pengalihan subsidi akan diarahkan ke sektor peningkatan kesejahteraan rakyat, tapi lebih kepada bagi-bagi uang cash, seperti sinterklas jelang pemilu untuk pencitraan pemerintah dan partai tertentu.
"Kenapa harga BBM tidak naik tahun lalu tapi tahun menjelang pemilu yang diiringi dengan kebijakan bagi-bagi uang cash?" tandas Said.
[rsn]
BERITA TERKAIT: