Gerindra: Penyerangan LP Sleman Cermin Rendahnya Kepercayaan pada Hukum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 23 Maret 2013, 10:14 WIB
Gerindra: Penyerangan LP Sleman Cermin Rendahnya Kepercayaan pada Hukum
martin hutabarat/ist
rmol news logo . Harus dilakukan tindakan tegas terhadap orang-orang yang menyerbu Lembaga Pemasyarakatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinihari tadi (Sabtu 23/3).

"Pernyataan dari Menkopolhukam, Djoko Suyanto, agar pelaku ditindak tegas kami dukung. Meskipun kita dapat memahami perasaan sedih dan marah dari kawan-kawan almarhum satu korps terhadap preman yang menganiaya rekan mereka sampai meninggal," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat tadi.

Diberitakan, sekitar 15-17 orang bersenjata dan bertopeng menembak mati empat tahanan titipan Polda DIY yang berstatus tersangka pelaku pengeroyokan dan penusukan hingga tewas atas seorang anggota Kopassus di sebuah kafe beberapa hari lalu.

Namun, ditegaskan Martin tindakan penyerbuan itu jelas melanggar hukum. Martin menduga, ada rasa tak percaya pada proses hukum dari para pelaku penyerangan yang hingga kini masih misterius. Hal itu membuat mereka tak dapat menahan diri dan menyerahkan kasus pembunuhan diselesaikan secara hukum.

"Namun, tidak dapat dipungkiri, tindakan main hakim sendiri ini sering muncul karena kurangnya kepercayaan masyarakat pada hukum di Indonesia, yang seharusnya bisa memberi keadilan pada korban kejahatan. Apabila rasa percaya itu ada, pasti kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi," sesalnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA