"Menurut dia (Hercules) apa yang disangkakan tidak benar, tidak ada pemerasan, dan ketika ada bentrokan dia dan tujuh temannya ada di dalam rumah," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon ketika diwawancarai oleh salah satu televisi nasional, Sabtu (9/3).
Fadli Zon yang sedang berada di Polda Metro Jaya mengaku sempat menemui Hercules. Menurutnya, kasus tersebut adalah masalah yang melibatkan kediaman Hercules dan kediaman warga di sana.
"Ini sangat sumir, jangan dibesar-besarkan. Ini masalah warga dan pengembangan, dimana Hercules juga ada dalam warga itu," tuturnya.
Fadli Zon menambahkan, pihaknya tidak berarti membela premanisme, pihaknya sepakat premanisme harus dihabisi setuntas-tuntasnya.
"Ini sangat sumir, harus dibuka. Siapapun yang melakukan harus dibuka, jangan ditutup-tutupi. Kami sepakat premanisme harus dihabisi," pungkasnya.
Sore ini, Hercules dan 49 anak buahnya resmi menjadi tersangka terkait tindak penghasutan dan melawan petugas serta kekerasan.
[rsn/ian]
BERITA TERKAIT: