Anas Mundur Prahara di Demokrat Belum Berakhir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 23 Februari 2013, 23:06 WIB
Anas Mundur Prahara di Demokrat Belum Berakhir
anas urbaningrum/ist
rmol news logo Penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka bukan akhir dari prahara di Partai Demokrat. Hal tersebut justru menjadi episode lanjutan gonjang-ganjing partai yang lebih dahsyat.

Pasalnya, lawan terberat SBY dan Partai Demokrat bukan Anas, tapi persepsi publik yang jahat terhadap partai karena ulah para elitnya yang terjerat aneka kasus korupsi.

"Penetapan status tersangka Anas akan membuat mayoritas publik makin yakin terhadap buruknya Partai Demokrat," ujar Direktur Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Toto Izul Fatah, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (23/2).

Menurut Toto, musuh-musuh Anas di Demokrat jangan dulu bergembira karena proses recovery akan cepat bisa dilakukan setelah Anas mundur. Justru, keadaan yang lebih buruk sedang menanti nasib Demokrat karena Anas punya potensi menyimpan kotak pandora yang suatu saat bisa meledak dan mengena siapa saja. Termasuk bukan mustahil menyeret lingkaran terdekat SBY.

Ke depan, Toto mengingatkan, SBY harus bersikap ekstra dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Termasuk, antisipasi kemungkinan SBY salah mengambil langkah dalam memilih nama pengganti Anas. Kalau SBY, misalnya, dengan asal mendorong anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai ketua umum, maka hal itu akan makin memperburuk citra partai di mata publik.

"Penetapan Anas sebagai  tersangka jangan sampai menghanyutkan SBY dalam aroma kemenangan faksi atau kubunya, sehingga SBY terpancing hasrat menggunakan tangan besinya untuk membuat kebijakan sesuka hati baik dalam memilih nama pengganti Anas maupun dalam menyingkirkan para loyalis Anas," demikian Toto.[ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA