Stafsus SBY: Pemberitaan Anas Tak Lagi Proporsional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 23 Februari 2013, 22:35 WIB
Stafsus SBY: Pemberitaan Anas Tak Lagi Proporsional
heru lelono/ist
rmol news logo Pemberitaan media masa soal proses hukum yang dijalankan KPK terhadap Anas Urbaningrum dinilai sudah berlebihan dan tidak lagi proporsional. Bukan saja karena tenggat waktunya yang panjang, namun juga karena materi kasus tersebut tidak terlalu istimewa.

"Saya tidak bermaksud mengartikan Anas Urbaningrum bukan sebagai tokoh muda yang penting. Namun seperti isu bocornya sprindik kasus ini telah menyedot energi masyarakat,"  kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Heru Lelono, Sabtu (23/2).

Dia mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali apakah pemberitaan soal kasus Anas sedemikian penting dan prioritas bagi negeri ini. Belum lagi fitnah kanan kiri yang menghiasi kasus tersebut.

"Apakah hal seperti kasus seseorang yang baru disangkakan melanggar hukum, siapapun dia, menjadi lebih penting dibanding usaha membangun dan mensejahterakan rakyat?" tanyanya.

Sebagai warga negara seperti yang lain, Anas memiliki hak dan kesempatan untuk mempertahankan diri. Namun gonjang-ganjing yang ada, menurut Helu Lelono, tidak lagi proporsional. Pemberitaan tidak lagi memiliki nilai manfaat bagi perjalanan kehidupan masyarakat. Karenanya dia berharap kita kembali menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing bagi usaha membangun negeri dan mensejahterakan rakyat.

"Anas adalah salah satu harapan saya dan banyak pihak untuk menjadi tokoh muda yang dibutuhkan bangsa ini. Namun selain tuduhan pelanggaran hukum yang dialamatkan KPK kepadanya harus mampu dipertanggungjawabkannya, sekali lagi apapun proses dan hasil kasus Anas ini, saya yakin tidak akan meruntuhkan Republik Indonesia," imbuh dia.

Memberantas korupsi, tegas dia lagi, harus terus diperjuangkan. Namun sebagai bangsa kita sungguh merugi apabila dalam perjalanannya malah mengganggu usaha membangun negeri di berbagai bidang yang jauh lebih penting. Apalagi terganggu oleh kasus satu dua orang.

"Penilaian ini saya ungkapkan setelah mendengar kejenuhan berbagai lapisan masyarakat di daerah seperti Jatim dan Bali atas berita kasus ini," demikian Heru Lelono.[ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA