Wakil Sekjen Golkar, Nurul Arifin menegaskan, pada prinsipnya PT Lapindo Brantas yang merupakan perusahaan milik Aburizal Bakrie, akan memenuhi apa yang menjadi kewajibannya.
"Penyelesaian Lapindo sudah ada
re-schedule. Prinsipnya akan dilunasi sesuai dengan konsensus yang telah dicapai semua pihak yang terkait dengan itu," kata Nurul kepada
Rakyat Merdeka Online, kemarin.
Dia berharap semua pihak menghargai proses ganti rugi. "Terima kasih kepada bapak Presiden yang sudah mengingatkan tentang hal itu."
Nurul berprasangka baik atas pernyataan SBY itu. Hal itu bukanlah bagian dari upaya untuk menjatuhkan elektoral Golkar yang belakangan menempati posisi teratas sebagaimana terlihat dari hasil survei berbagai lembaga riset.
"Rasanya tidak ya. Itu (pernyataan SBY) hanya sekedar mengingatkan," demikian Nurul.
Permintaan agar PT Lapindo Brantas menepati janji melunasi pembayaran ganti rugi kepada warga yang terdampak luapan lumpur di Sidorajo disampaikan SBY saat membuka rapat kabinet di Istana Negara kemarin. Rapat tersebut diselenggarakan sebagai evaluasi rencana pembangunan jangka menengah nasional 2010-2015.
"Sampaikan kepada Lapindo, kalau janji ditepati, kalau main-main dengan rakyat, dosanya dunia-akhirat. Sampaikan," ujar SBY.
[dem]
BERITA TERKAIT: