Partai Nasdem pada Rabu (6/2) menginformasikan sederet nama aktivis muda NU yang bergabung. Selain Arif Rahman, turut bergabung Dwi Satya (Wakil Sekretaris GP Ansor), Leonardo Harimurti (Biro Hukum Pertahanan Keamanan PP GP Ansor), Anwar Sjani (Wakil Ketua GP Ansor Jakarta), Kartika Laras Panduhati (Ketua Cabang IPPNU Jakbar), Patrudin (Ikatan Sarjana NU/ISNU), Handan Taufiq (Ketum IPNU Kabupaten Serang, Banten), dan Haerudin Anwar (Ketua II PC PMII DKI Jakarta).
Namun, Ketua IPPNU Jakarta Barat Kartika Laras Panduhati secara tegas mengatakan bahwa IPPNU tidak akan pernah terikat dengan partai mana pun.
"Kami organisasi pelajar yang menaungi pelajar-pelajar NU untuk berkeativitas, belajar, dan bertaqwa. Bukan berpolitik!" tegas dia pada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (8/2).
Kartika juga menegaskan, pemberitaan tentang bergabungnya IPPNU Jakarta Barat ke Partai besutan Surya Paloh itu sebagai klaim politis belaka.
"Klaim itu adalah kesalahan besar. Sebelumnya saya juga sudah menegaskan ke Partai Nasdem bahwa saya tidak akan pernah bergabung dengan partai mana pun selama masa khidmat sebagai ketua," katanya.
Hal senada ditegaskan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor Jakarta Barat yang juga Ketua Dewan Pembina IPPNU Jakarta Barat Abdul Syakir. Syakir mengatakan IPPNU dari tingkat ranting sampai nasional tidak akan pernah berpolitik. Syakir mengungkapkan kekecewaan pada pihak-pihak yang mengambil keuntungan atas klaim tersebut.
"Pelajar tugasnya belajar. Jangan dipolitisir karena tidak akan mendidik generasi penerus bangsa," ujarnya.
Syakir mengatakan dirinya siap membentengi pelajar-pelajar NU dari aktivitas yang tidak bermanfaat, termasuk dimanfaatkan untuk kepentingan politik. "Tahun 2013 adalah tahun politik dan saya tidak menutup mata pada geliat politik yang ada. Namun harus ada batasan, jangan libatkan pelajar. Itu akan merusak mental anak bangsa," katanya.
Syakir menambahkan, Keluarga Besar NU membebaskan anggota keluarganya untuk berpolitik melalui partai mana pun, namun tidak untuk pelajar.
[dem]
BERITA TERKAIT: