Ini Peta Penyakit Demokrat di Samping Wabah Korupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 05 Februari 2013, 17:14 WIB
Ini Peta Penyakit Demokrat di Samping Wabah Korupsi
ilustrasi
rmol news logo Tahun 2013 adalah tahun politik. Sebab itu, survei yang dirilis SMRC dua hari lalu langsung membikin situasi politik nasional makin panas.

Setelah pekan sebelumnya PKS yang menjadi perhatian publik setelah Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap KPK, kini Partai Demokrat yang kembali mendapat sorotan. Pasalnya, survei SMRC menunjukkan bahwa elektabilitas Partai pemenang Pemilu 2009 itu merosot sangat drastis sampai hanya 8,3 persen.

"Inilah angka elektabilitas paling buruk Demokrat setelah Pemilu 2009 lalu. Hal ini tentu langsung membuat Demokrat gusar dan panik sehingga sampai memunculkan wacana KLB untuk mengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum," kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia) Jeirry Sumampow, Selasa (5/2).

Salah satu alasan yang dikemukakan adalah terjeratnya sejumlah petinggi Demokrat, khususnya Anas Urbaningrum, dalam kasus korupsi. Pro-kontra pun bermunculan dari pengurus Demokrat di daerah.  Ada kekhawatiran jika tak disikapi dengan baik, maka Demokrat akan semakin terpuruk dalam Pemilu 2014.

"Meski korupsi pimpinan Demokrat adalah faktor dominan, kami menilai bahwa keterpurukan Demokrat saat ini sebetulnya tidak semata-mata disebabkan oleh faktor tunggal korupsi, tapi juga disebabkan oleh hal lain," ujarnya.

Menurutnya, secara internal, konflik setelah Munas Demokrat di Bandung belum selesai. Akibatnya, Demokrat menjadi tidak solid sehingga  konsolidasi publik pun menjadi terganggu serta tak efektif.

Soal selanjutnya, Demokrat tak satu suara dalam merespons persoalan yang muncul. Malah yang makin terlihat adalah perselisihan internal yang semakin terbuka dan kronis. Ini juga yang terlihat dalam merespons hasil survei SMRC.

"Dalam Pemilu 2014 Demokrat kehilangan magnet politik sebab SBY tak akan maju lagi sebagai calon Presiden. Menurunnya tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja pemerintahan SBY, berakibat langsung terhadap menurunnya citra Demokrat," urai Jeirry.

Lalu, apa yang harus dilakukan Demokrat? Dia anjurkan, pembenahan soliditas partai. Dan, perbaikan kinerja pemerintahan SBY agar lebih tegas dan peduli terhadap persoalan rakyat.

"Ketegasan sikap Demokrat terhadap pelaku korupsi sangat penting," tegasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA