"PDIP partai disiplin. Kader mengikuti dan menjalankan apa yang diperintahkan. Siapapun capres yang direstui secara verbal oleh Megawati pasti didukung seluruh kader," kata analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (25/1).
Karel menilai PDIP akan "sempoyongan" merebut RI 1 kalau yang maju Megawati lagi. Untuk internal PDIP, Megawati jadi kunci soliditas partai. Tapi kekalahan di dua kali Pilpres secara langsung merupakan kendala lain yang perlu dicermati.
"Megawati harus menunjuk orang yang punya ideologi sama dengan dirinya. Capres yang diusung harus Soekarnois," imbuh Karel.
Karel menambahkan, perlu juga bagi Mega mengusung orang yang terbukti menjalankan ideologi politik dan ekonomi seperti diajarkan Soekarno. Figur dengan kriteria seperti inilah yang bisa diterima berbagai latar belakang kekuatan yang menyokong PDIP, misalnya Murba, Parkindo, PNI, atau GMNI.
"Bukan mengaku Marhaen tapi yang diangkat misalnya Laksamana Sukardi," Karel mencontohkan.
Dia juga mengingatkan perlunya bagi PDIP untuk mempertimbangkan figur-figur di luar partai untuk diusung sebagai capres. Tudingan sebagai partai keluarga harus dijawab PDIP.
"PDIP harus berbenah, munculkan kesan kepada rakyat bahwa demokrasi hidup di PDIP," demikian Karel.
[dem]
BERITA TERKAIT: