"Problemnya, kalau belum ada status defintif seperti Andi Mallarangeng maka Beliau (SBY) tak bisa hentikan. Dia tidak punya keberanian politik. Kalau Ruhut (Ketua DPP Demokrat) jadi Ketua Dewan Pembina, pasti ketua umumnya itu sudah ditarik," kata peneliti politik Indobarometer M Qodari dalam diskusi "Tumbang karena Hambalang" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (8/12).
Pada kasus Andi Mallarangeng pun, mantan jubir Presiden itu berhenti dari kabinet bukan karena dicopot SBY. Kalau SBY mau kasih pesan tegas, maka pemecatan Andi cepat dilakukannya.
"Tapi kan Beliau
tepo seliro dan selalu jaga keharmonisan. Padahal, masalah korupsi ini luar biasa bagi Demokrat. Kalau ini terus menerus sampai 2014 bukan mustahil Demokrat keluar dari tiga besar," ucapnya.
Jabatan ketua umum Demokrat yang lagi diguncang isu korupsi menurutnya juga rawan. Lebih parah lagi apabila nantinya ketua umum aktif ditetapkan tersangka oleh KPK.
"Ketum jadi tersangka dan ketum kosong, maka akan terjadi gejolak politik, akan banyak faksi yang bergerak," ucapnya.
"Kalau misalnya benar duit Hambalang untuk Kongres Demokrat maka tidak sah. Semua pengurus yang ada ini bisa bubar," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: