Aksi Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam melaporkan tiga kementerian yang melakukan kongkalikong anggaran kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak ubahnya seperti jeruk makan jeruk.
"Itulah umpama yang pas menggambarkan perilaku Dipo Alam," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imam Nahrawi, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (19/11).
"Semestinya sesama pemerintah harus saling menasehati dan berwasiat dengan cara yang baik dan etis," sambung dia.
Menurut Imam, banyak forum yang pas bagi Dipo untuk membicarakan masalah tersebut, misalnya sidang kabinet paripurna, evaluasi terbatas dan forum lain-lainnya.
Imam sangat menyayangkan tindakan Dipo yang lebih memilih mengumumkan kongkalikong anggaran yang disebutnya melibatkan ketua fraksi dan kader partai yang "disusupkan" ke kementerian kepada publik ketimbang kepada Presiden SBY.
"Mestinya presiden lah orang pertama yang diberi tahu, bukan publik," katanya. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.