Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama (Marsma), I Nyoman Suadnyana menjelaskan, dalam simulasinya, pesawat diisi bahan bakar tanpa mematikan mesin.
"Prosedur tersebut menjadi salah satu metode cepat untuk memperpendek waktu turn around sebelum menjalankan misi berikutnya," kata Nyoman dalam keterangannya, dikutip Selasa 4 November 2025.
Menurut Nyoman, langkah ini dilakukan untuk efisiensi Waktu operasi dan kesiapsiagaan udara selalu terjaga.
Dalam Mission Oriented Training 2025, dikerahkan empat unit truk tangki avtur, dua mobil pemadam kebakaran (PK), satu ambulans, satu mobil rescue, serta kendaraan safety dari Skadron Udara 3, 14, dan 15.
Sinergi antara unsur pendukung dan ground crew menjadi faktor utama dalam keberhasilan Hot Pit Refueling, di mana setiap tahap dijalankan sesuai prosedur keselamatan yang berlaku.
"Latihan ini menjadi bukti profesionalisme sekaligus kesiapan satuan udara dalam menjalankan operasi secara cepat dan efisien," pungkas Nyoman.
BERITA TERKAIT: