Berdasarkan pantauan
RMOL di lokasi, parade laut ini digelar usai upacara penganugerahan tanda kehormatan dan kenaikan pangkat istimewa kepada sejumlah prajurit TNI yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden dan Wakil Presiden tampak mengenakan jaket loreng Angkatan Laut.
Keduanya duduk berdampingan bersama jajaran TNI dan para menteri Kabinet Merah Putih di geladak kanan kapal, sembari menyaksikan formasi armada yang melintas gagah di perairan.
Parade laut dipimpin oleh KRI Brawijaya-320, kapal perang terbesar di Asia Tenggara. Secara keseluruhan, TNI AL mengerahkan 51 unsur kapal, terdiri dari enam fregat, sepuluh korvet, dua kapal selam, tiga kapal LST dan LPD, 16 kapal cepat, dua kapal ranjau, enam kapal patroli, empat kapal bantu, serta dua kapal latih taruna AAL, yakni KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.
Tidak hanya kekuatan TNI AL, parade juga dimeriahkan oleh unsur kapal dari berbagai instansi lain, mulai dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, hingga partisipasi kapal nelayan yang menambah semarak gelaran.
Selain armada laut, Penerbangan Angkatan Laut (Penerbal) turut unjuk gigi. Sejumlah pesawat dan helikopter dikerahkan, antara lain Bonanza, Piper, CN-235, Cassa NC-212, Heli Bell-412, Heli Panther, hingga tiga unit Unmanned Aerial Vehicle (UAV) drone nirawak.
Atraksi semakin meriah dengan demonstrasi tempur dari alutsista TNI AL, termasuk tembakan meriam kapal perang, peluncuran RBU-6000 anti-kapal selam, serta sistem peluncur roket Multi Launcher Rocket System (MLRS) RM-70 Grad yang on board di KRI Teluk Amboina-503.
Sejumlah pejabat negara turut mendampingi jalannya acara, antara lain Menko Polhukam Djamari Chaniago, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Komunikasi Digital Meutia Hafiz, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
BERITA TERKAIT: