Dalam kesempatan tersebut, Endriartono menyampaikan bahwa keberhasilan TNI tidak terlepas dari dukungan rakyat Indonesia.
“Bersamanya rakyat dengan TNI adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Sinergi ini menjadi kekuatan utama dalam menjaga kedaulatan NKRI serta mewujudkan TNI yang profesional, modern, dan dicintai rakyat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa, 30 September 2025.
Pada kesempatan itu, Dansesko TNI juga menyampaikan perkembangan terbaru terkait perubahan struktural di lingkungan TNI.
Ia menjelaskan adanya pembentukan jabatan strategis baru, seperti Panglima Komando Pasukan Khusus (Pangkopassus), Panglima Korps Marinir (Pangkormar), serta penambahan sejumlah Panglima Daerah Militer (Pangdam), Perubahan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) menjadi Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral), Komando Operasi Udara (Koopsud) menjadi Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau) di berbagai wilayah.
Perubahan ini merupakan langkah strategis TNI dalam memperkuat komando dan pengendalian, sekaligus menjawab tantangan tugas pokok di era modern yang semakin kompleks.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 TNI sekaligus upaya memperkuat silaturahmi antara prajurit aktif dengan para purnawirawan TNI yang telah memberikan darma baktinya bagi bangsa dan negara.
Kehadiran Dansesko TNI bersama rombongan disambut hangat oleh Jenderal TNI (Purn) Endriartono Soetarto beserta istri.
Endriartono merupakan Panglima TNI periode 2002-2005. Ia menjabat pucuk pimpinan tertinggi TNI di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri hingga awal pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di masa kepemimpinannya, TNI menghadapi berbagai operasi pertempuran, di antaranya dalam darurat militer di Aceh menghadapi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
BERITA TERKAIT: