Dalam momen tersebut, sekitar 150 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak, orang tua, maupun kerabat lainnya dari ke-53 awak KRI Nanggala ikut hadir memanjatkan doa untuk ketenangan dan kedamaian para prajurit yang gugur.
Untuk memenuhi rasa rindu dan keingintahuan keluarga, maka upacara tabur bunga dilaksanakan langsung dari lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Laut Bali.
“Jauh didasar laut ini, telah terbaring para prajurit pemberani KRI Nanggala-402 dalam keheningan dalamnya laut. Namun demikian jiwa dan semangat mereka terus membara dan tetap menjadi penyulut semangat kami yang akan meneruskan pengabdian mereka," tutur KSAL Yudo Margono dalam sambutannya.
“Pengabdian hingga akhir hayat para kesatria Hiu Kencana tak akan pernah sia-sia. Dengan moto Wira Ananta Rudira atau tabah sampai akhir, mereka tetap dalam status tugas patroli dalam keabadian atau
on eternal patrol," tegas KSAL.
Usai upacara, satu per satu karangan bunga yang bertuliskan nama ke-53 awak KRI Nanggala ditaburkan oleh keluarga mereka ke laut dengan diiringi untaian doa terbaik.
Sementara itu, terkait upaya evakuasi terhadap KRI Nanggala, KSAL memastikan TNI AL akan berupaya keras mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala-402 dari dasar laut yang tentunya perlu perencanaan yang matang karena berada pada kedalaman 838 meter.
Lebih lanjut KSAL mengatakan, saat ini tiga buah kapal yakni KRI Rigel-933, MV Swift Rescue, dan MV Mega Bhakti masih tetap berada di area untuk memantau perkembangan kondisi dan posisi Nanggala di bawah laut.
Sedangkan untuk mengangkat badan kapal, rencananya TNI AL akan meminta bantuan dari SKK Migas dan Angkatan Laut Cina yang memiliki kemampuan.
BERITA TERKAIT: