Aksi yang dipimpin Dantim Patroli Lettu Inf Edvin itu dilakukan di Desa Crispin, Kongo.
Dansatgas TNI Konga XXXIX-B RDB/MONUSCO Kolonel Inf Daniel Lumbanraja menjelaskan bahwa situasi politik dan keamanan di Kongo saat ini tidak stabil dan masih terjadinya pemberontakan. Hal ini memicu munculnya tindakan kriminalitas di berbagai tempat.
Telah banyak pemberontak bersenjata yang menyerahkan diri, namun masih ada di antara pemberontak yang tetap bertahan di hutan.
"Mereka aktif melakukan perampokan dan pemerasan kepada masyarakat untuk bertahan hidup dan untuk mendanai berbagai upaya pemberontakan. Bahkan dalam melakukan aksinya, mereka tidak ragu untuk membunuh korbannya," ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (21/12).
Menurut Kolonel Inf Daniel Lumbanraja, peristiwa perampokan empat warga sipil di Desa Crispin merupakan bagian dari Area of Responsibility (AoR) Combat Operation Base (COB) Bendera dipimpin oleh Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya.
"Daerah ini masih dinyatakan sebagai zona Merah karena masih banyaknya markas pemberontak bersenjata, sehingga tingkat kriminalitas masih cukup tinggi," katanya.
Melalui patroli rutin dari COB Bendera yang dipimpin Lettu Edvin berhasil menyelamatkan empat warga sipil bermotor yang dirampok oleh kelompok bersenjata. Peristiwa ini terjadi pada saat tim tersebut melaksanakan patroli dan mendapatkan informasi dari warga.
Selanjutnya tim patroli merespon cepat dengan melakukan penyisiran kedalam hutan dan berhasil melaksanakan tugas penyelamatan dengan baik dan aman.
Kegiatan patroli rutin yang dilakukan selama ini telah berhasil merangkul kembalinya 43 milisi dengan 33 senjata AK-47, disusul dengan penyelamatan dua orang warga sipil yang dirampok didekat desa Kapunda. Keberhasilan atas pendekatan dan patroli rutin yang dilakukan, telah membuat masyarakat Kongo makin percaya kepada Satgas Indo RDB.
BERITA TERKAIT: