Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pahlawan Milenial Itu Taat Aturan, Cinta Damai Dan NKRI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 06 November 2018, 17:13 WIB
Pahlawan Milenial Itu Taat Aturan, Cinta Damai Dan NKRI
Agus Surya Bakti dan Hendri P Lubis/Humas BNPT
rmol news logo Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2018 mendatang.

Selain untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI dulu, peringatan ini seharusnya dijadikan momentum untuk mengembalikan semangat cinta tanah air, terutama bagi generasi milenial.

Apalagi akhir-akhir bangsa Indonesia banyak menghadapi cobaan berupa intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Generasi milenial sebagai pewaris perjuangan para pahlawan harus mewarisi semangat para pahlawan, agar perjuangan yang dilakukan sekarang bisa sama derajatnya dengan perjuangan di masa kemerdekaan dulu. Nuansanya memang beda, tapi semangatnya tetap harus sama," ujar Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Agus Surya Bakti usai upacara kenaikan pangkat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (6/11).

Mantan Pangdam VII Wirabuana ini mengakui bentuk perjuangan para pahlawan dengan generasi penerus sekarang  jelas berbeda. Sekarang tugas generasi milenial bukan mengangkat senjata, tetapi belajar dengan baik, ikuti aturan dan ketentuan yang ada, dan jangan melawan arus.

Ia yakin bila para generasi milenial sekarang bisa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif dan dalam ketentuan yang ada, Indonesia akan menjadi negara yang besar, kuat, dan damai.

"Jadilah pahlawan milenial dengan taat aturan, cinta damai, dan NKRI," ucap suami artis Bella Saphira ini.

Selain itu, mantan deputi 1 BNPT ini juga menyoroti keberadaan media sosial (medsos) yang dinilai tidak membawa manfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan menurut dia, medsos justru dijadikan alat untuk menghancurkan bangsa. Terbukti, kelompok-kelompok tertentu memanfaatkan medsos untuk menebar hoaks, ujaran kebencian, adu domba, yang bisa memecah belah NKRI.

"Sadari itu bahwa itu musuh. Kalau kita tahu itu musuh, maka kita akan bisa mengendalikan dia. Jadi jangan sampai medsos mengendalikan kita. Justru kendalikan medsos dengan menebar nilai-nilai luhur bangsa, saling menghormati, dan saling menghargai sesama," tutur Agus SB.
 
Saat menjabat deputi 1 BNPT, Letjen Agus adalah pencetus program Tahun Damai di Dunia Maya pada tahun 2015 yang kemudian berlanjut dengan Tahun Cerdas di Dunia Maya pada 2016.

Dari dua program itulah kemudian dibentuk duta damai dunia maya yang beranggotakan generasi muda penggiat dunia maya. Tugas mereka adalah memenuhi dunia maya dengan konten positif berupa tulisan, meme, foto, dan video.

Sekarang duta damai dunia maya telah tersebar di 12 provinsi di Indonesia dan keberadaan mereka terbukti mampu meredam propaganda negatif, terutama propaganda radikalisme dan terorisme.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA