“Polri telah menyiapkan program pelatihan pengamanan unjuk rasa, penanganan kerusuhan massa, penyidikan kejahatan berbasis penghormatan terhadap nilai-nilai HAM, dan berbagai program pelatihan lainnya kepada Kepolisian Myanmar,†ungkap Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam keterangan, Rabu (31/10).
Hal itu diungkapkan Kapolri dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Myanmar Letjen Kyaw Swe dan Penasihat Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun disela acara
12th ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Pada pertemuan AMMTC, topik kerjasama antarnegara dalam menangani kejahatan transnasional menjadi fokus pembahasan.
Kata Tito, pada pertemuan tahunan kali ini, berbagai bentuk kejahatan yang menjadi perhatian utama. Antara lain penanggulangan tindak pidana terorisme, perdagangan gelap narkoba, perdagangan manusia, kejahatan siber, pencucian uang, perompakan dan perdagangan satwa langka.
“Pertemuan kali ini memiliki nilai sangat strategis dalam memperkuat kerja sama antarnegara dalam pencegahan dan penanganan berbagai bentuk kejahatan transnasional di kawasan ASEAN,†jelas Tito.
Pada AMMTC Ke-12, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin Head of Delegation Indonesia yang beranggotakan unsur Polri, Kemenlu, Ditjen Imigrasi Kemenkumham, BNPT, dan BSSN.
Pertemuan yang dibuka oleh Wakil Presiden Myanmar U Myint Swe tanggal 29 Oktober dan akan berakhir pada 2 November 2018 itu diikuti seluruh delegasi dari 10 negara ASEAN. Selain delegasi dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.
[jto]
BERITA TERKAIT: