Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jimmy: Mustahil Orang Papua Menyandera Sesamanya, Pemerintah Mau Hidupkan Operasi Militer?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 15 November 2017, 19:16 WIB
rmol news logo Kabar penyanderaan 1300 orang di Tembagapura, Mimika, Papua, begitu jangggal di telinga anggota DPR RI asal Papua, Jimmy Demianus Ijie.

Adalah sangat tidak masuk akal jika orang Papua menyandera sesamanya yang bernasib serupa tanpa ada tujuan lain di baliknya.

Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan hal tersebut kepada wartawan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).

"Saya tidak yakin orang Papua menyandera orang Papua. Sangat tidak yakin, tidak masuk di logika saya." ujarnya.

Menurutnya, orang-orang di Tembagapura bisa dibilang senasib seperjuangan. Maka, tidak ada keuntungan bagi mereka jika menyandera sesama warga setempat kecuali penyanderaan itu dirancang sedemikian rupa untuk suatu kepentingan terselubung.

Dia menambahkan bahwa bukan rahasia lagi bagi orang Papua bahwa kampung halaman mereka menjadi ladang subur untuk praktik perebutan pangkat dan jabatan. Mereka yang bertarung adalah orang-orang yang bakal berkuasa di Jakarta.

"Saya justru berpikir, jangan-jangan ini diskenariokan supaya menjustifikasi niat pemerintah atau niatnya TNI dan Polri untuk kemudian menyapu bersih dan ingin menghidupkan kembali operasi militer di Papua. Itu dugaan saya." ungkapnya.

Aktivis kemanusiaan asal Papua, Natalius Pigai, termasuk yang meragukan informasi penyanderaan tersebut. Dia malah mengatakan, 1300 orang dilarang keluar dari desa karena ada ancaman dari militer dan kepolisian Indonesia.

"Ribuan rakyat di daerah pedalaman Mimika adalah warga biasa yang sudah berbaur dan merupakan sanak saudara dari anggota TPN-OPM, karena itu saya mendengar katanya sengaja dilindungi oleh mereka dan saat ini kondisi rakyat masih dalam keadaan aman meskipun dalam dalam ancaman pengepungan TNI dan Polri," jelas eks pimpinan Komnas HAM RI itu dalam pesan elektroniknya.

Mabes Polri mengeluarkan pernyataan terbaru terkait penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga dua desa di wilayah Tembagapura, Papua.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, menyebut dua Desa Banti dan Desa Kimberly di Pegunungan Tembagapura, adalah basis dari KKB tersebut.

"Memang mereka (KKB) kampungnya di situ, kampungnya ada di sekitar situ. Makanya diketahui identitas mereka itu ada di sekitar kampung di Banti maupun di Kimberly," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (13/11). [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA