Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa hal tersebut adalah bagian dari resiko yang harus diterima sebagai prajurit yang melakukan tugas operasi.
Terlebih, saat melakukan tugas operasi di wilayah rawan dengan gejolak keamanan yang sangat tinggi seperti di Papua.
"Saya sangat menyakini bahwa hidup mati kita, termasuk kematian kita semua adalah takdir Allah SWT," ucap Tito usai acara Opening Ceremony Asean Trafic Police Forum (ATPF) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Pimpinan tertinggi korps Bhayangkara itu juga menyampaikan rasa duka kepada anak buahnya yang gugur dalam tugas, serta akan menaikan pangkat satu tingkat kepada Almarhum Bripka (Anumerta) Firman.
Atas kejadian ini, Tito berpesan kepada seluruh jajaran personel Polri, khususnya yang bertugas di Papua agar tidak gentar dalam menghadapi kelompok-kelompok bersenjata di sana.
"Kepada anggota lain yang bertugas dimana pun berada khususnya di daerah Freeport saat ini jangan kendor, semangat tetap masalah kematian adalah dari Allah SWT," tekannya.
Anggota Brimob Detasemen B Polda Papua Brigadir Firman meninggal dunia setelah diberondong peluru oleh kelompok kriminal bersenjata di Mil 69, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua pada Rabu dinihari (15/11) sekitar pukul 03.50 WIT.
[rus]
BERITA TERKAIT: