Peneliti Setara Institute Sudarto menjelaskan sepanjang Juli hingga Oktober 2017, dirinya melakukan penelitian ke sejumlah pesantren, masjid hingga universitas di Depok. Bahkan untuk bisa masuk lebih dalam, Sudarto mengaku harus mengenakan pakaian yang biasa digunakan komunitas pengajian dan memanjangkan jengotnya.
"Ada beberapa pengajian yang mengatakan kegiatan hanya untuk internal, supaya bisa masuk, saya memakai celana cingkrang," ujarnya saat diskusi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (1/11).
Lebih lanjut, dalam penelusurannya masjid yang berada di lokasi perumahan dan kampus dinilai menjadi sarang radikalisme dan intoleransi, dari sana jugalah dirinya mendapatkan adanya kelompok masyarakat di Depok yang menanamkan kebencian pada kelompok lain. Salah satunya ia temukan di salah satu Masjid Ukhuwah Islamiyah di Universitas Indonesia.
"Mereka anggap sebagai musuh-musuh Islam seperti Ahmadiyah, Syiah, Komunisme, Jaringan Islam Liberal serta lesbian, gay, biseksual dan transgender," ujarnya.
Berdasarkan penelitian tersebut, tercatat ada 529 masjid dan 927 musala di Depok. Jumlah itu terdiri dari masjid pemerintah atau BUMN, masjid donasi individu, masjid umum di perumahan dan masjid kampus.
[nes]