Video itu beredar cepat di media sosial setelah disebarkan akun instagaram @tni_indonesia_update. Video tersebut dikaitkan dengan pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tentang institusi yang berencana membeli 5.000 pucuk senjata dengan cara ilegal. Gatot juga mengancam menyerbu apapun institusi selain TNI yang memiliki senjata berat seperti anti tank.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan, video tersebut memang benar tetapi terjadi di waktu kepolisian masih bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
"Itu video sebelum reformasi," kata Irjen Pol Setyo Wasisto, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (28/9).
Setyo menjelaskan Polri tidak lagi latihan menggunakan pelontar roket. Dia juga menegaskan Polri tidak lagi memiliki senjata semacam itu.
"Itu sudah enggak ada, sudah tidak punya senjata seperti itu," ujarnya.
Mantan Wakil Badan Intelijen Keamanan Polri itu menyebut senjata jenis RPG bukan lagi standar yang harus dimiliki Polri.
"Kami dulu ABRI, saya dulu waktu Letnan Dua sampai Mayor latihan pegang begitu juga," ungkapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: