Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wiranto: "Petrus" Di Indonesia Dianggap Melanggar HAM, Di Filipina Dijadikan Contoh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 11 Agustus 2017, 14:24 WIB
Wiranto: "Petrus" Di Indonesia Dianggap Melanggar HAM, Di Filipina Dijadikan Contoh
Wiranto/net
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto membeberkan isi pembicaraan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan Presiden Joko Widodo saat bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 ASEAN di Filipina, Sabtu (29/4)lalu.

Salah satunya, Wiranto mengungkapkan alasan yang disampaikan Duterte kepada Jokowi dibalik kebijakan kontroversialnya menembak mati bandar narkoba. Duterte, menurut Wiranto bercerita kebijakan itu terlihami oleh kebijakan penembakan misterius atau yang kemudian dikenal petrus yang pernah terjadi di era Presiden Soeharto.

"Saat itu Duterte bilang 'Saya ini kan belajar dari Indonesia, saya belajar dari Petrus-nya Pak Harto'. Pernyataan itu membuat Presiden Jokowi dan peserta yang hadir tertawa," ungkap Wiranto di gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (11/8).

"Jadi rupanya Petrus yang di Indonesia sampai sekarang dianggap sebagai salah satu pelanggaran HAM yang belum diselesaikan, itu di sana (Filipina) jadi contoh," tambang Wiranto.

Tak hanya itu guyonan namun serius yang dilontarkan Duterte kepada Jokowi. Menurut Wiranto, Duterte juga membuka kerjasama dan negaranya untuk Indonesia jika ingin mengejar pelaku kriminal.

"Presiden Duterte berujar kepada Presiden Jokowi, 'Pak Jokowi, kalau ada perampok di Indonesia, kejar saja. Kalau masuk ke daerah saya (Filipina) kejar terus, jangan berhenti. Nanti tinggal telepon saya saja," demikian Wiranto.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA