Kini, tugas tersebut akan dilanjutkan oleh suksesornya Irjen Idham Azis, yang merupakan rekan seperjuangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat operasi Tinombala tahun 2005.
"Nanti kita adakan eskalasi sehingga program yang sudah dikerjakan oleh Pak Iwan yang belum selesai (menangkap Rizieq) akan kita tuntaskan," tegas Idham di Balai Pertemuan Metro Jaya, Rabu (26/7) malam.
Meski demikian, Idham tidak menjabarkan rincian program kerja 100 hari selama menjabat Kapolda Metro. Secara diplomatis, alumni Akpol 1988 itu mengatakan, akan melanjutkan kinerja Iriawan sebelumnya. Termasuk, berpedoman dengan instruksi Kapolri Tito terkait program Profesional, Modern, Terpercaya (Promoter).
"Saya tidak akan keluar dari visi misi yang digariskan oleh Polda Metro Jaya. Melaksanakan semua apa yang telah dikerjakan Pak Iwan. Kemudian kita tidak keluar dari kebijakan Kapolri, yaitu Promoter," paparnya.
Selain kasus Rizieq, Polda Metro Jaya juga masih memiliki pekerjaan rumah mengusut pelaku penganiayaan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Hingga saat ini, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel yang terjadi 11 April lalu.
Idham Azis menggantikan Iriawan telegram rahasia nomor ST/1768/VII/2017 tertanggal 20 Juli 2017. Iriawan sendiri akan ditugaskan sebagai Asisten Operasional (Asops) Polri.
[ian]
BERITA TERKAIT: