Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Alasan Kapolri Tunjuk Idham Aziz Jadi Kapolda Metro

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 26 Juli 2017, 12:46 WIB
Alasan Kapolri Tunjuk Idham Aziz Jadi Kapolda Metro
Idham Azis/Net
rmol news logo Irjen Idham Azis bukan sosok baru di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Alumni Akpol 1988 itu pernah beberapa kali menjabat posisi strategis di bawah jajaran Metro 1.

Sehingga wajar jika Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengamanahkan rekannya saat operasi Tinombala tahun 2005 itu sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Saya sangat tidak ragu dengan kemampuannya dalam menangani Jakarta nantinya," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/7).

Menurut Tito, Idham bertugas cukup lama di Jakarta. Sehingga sudah mengetahui medan yang akan dihadapi ke depan. Tahun 2009, Alumni Akpol 1988 itu pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat.

Setelah itu, jenderal dengan latar belakang reserse itu juga pernah menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tahun 2010.

Kemudian, Idham juga pernah mengikuti jejak Tito saat dipercaya menjabat Waka Densus 88 Antiteror  tahun 2013.

Bahkan, Tito menceritakan pengalamannya saat bertugas bersama di Poso saat masih sama-sama di Densus Densus 88 Antiteror.

"Di operasi (Tinombala) Poso juga sama. Saya tahu persis. Karena yang bersangkutan adalah wakil Kasatgas, saya Kasatgas waktu hampir dua tahun di Poso," paparnya.

Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim. Tepatnya, saat melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Kota Batu, Jawa Timur, 9 November 2005.

Jenderal kelahiran Kendari, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel.

Selanjutnya, Idham beberapa kali pindah tugas sebagai Kapolda Sulteng, Itwasum Polri hingga menggantikan Irjen Mochammad Iriawan sebagai Kadiv Propam Polri September 2016.

Nama terakhir kembali digantikan Idham saat dirinya dipercaya duduk di kursi Kapolda Metro Jaya. Iriawan sendiri ditugaskan sebagai Asistem Operasional (Asops) Kapolri.

Mutasi tersebut berdasarkan telegram rahasia nomor ST/1768/VII/2017 tertanggal 20 Juli 2017. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA