Demikian disampaikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6).
Gatot menyebut bahwa ia sudah memperkirakan bahwa pusat aksi terorisme oleh negara Islam (ISIS) di wilayah Asia Tenggara berpusat di Filipina Selatan.
"Saya sudah mengingatkan pusat Islamic State Asia Tenggara ada di Filipina Selatan, 1,5 tahun yang lalu saya bicara, kemudian (kemarin) terjadi di Marawi yang selama ini tidak pernah terdengar," jelas Gatot.
Lebih lanjut, Gatot pun menegaskan jika ISIS ibarat sel tidur yang bisa bangun kapan saja mereka mau. Menurutnya, Tentara Filipina AFP pernah menyebut gerakan itu hanya sedikit, sekitar 50-100 orang.
"AFP memperkirakan di sana hanya 50-100, ternyata sampai 600 buktinya adalah korban dari teroris saja sudah 134, jadi sebenarnya di sana ada sel-sel ISIS yang tidur dari 50-100 tiba-tiba 600," tambahnya.
Namun Gatot mengaku bersyukur dengan pernyataan tegas Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam penumpasan terorisme yang mengesampingkan Hak Asasi Manusia (HAM). Sejatinya kata Gatot menumpas terorisme memang harus dilakukan secara total.
"Saya merasa bersyukur Presiden Duterte akan mengesampingkan HAM untuk menumpas teroris," demikian Gatot.
[san]
BERITA TERKAIT: