"Ada dua kali ledakan, saya kena ledakan yang kedua. Waktu itu saya berada di bawah flyover arah otista," kenang Tasdik Saputra yang menjadi korban ledakan bom Kampung Melayu saat ditemui di ruang rawat inap RS Budi Asih, Jakarta Timur Jum'at (26/05).
Tasdik pun bercerita awalnya ia mengira suara ledakan yang pertama terjadi berasal dari bus transjakarta yang mungkin meledak.
"Ledakan itu kan saya kira busway (transjakarta) yang meledak, ternyata banyak korban" ujar pria 42 tahun itu.
Ketika mendengar ledakan pertama itu, Tasdik yang merupakan karyawan bank swasta tersebut langsung berhenti. Keinginannya adalah menolong korban yang ada di lokasi ledakan.
"Niat saya menolong korban yang dekat toilet umum. Saya lihat 1 korban tergelatak di atas motor yang roboh dengan menggunakan seragam anggota (polisi)" jelasnya.
Dia mengaku berada sangat dekat dengan ledakan kedua. Namun posisinya saat itu membelakangi pelaku bom bunuh diri.
"Posisi saya membelakangi (lokasi ledakan kedua), cuma jaraknya dekat, kuping saya sampe dengung" tambahnya.
Dia menunjunjukkan luka jahitan di betis dengan 7 jahitan. Selain itu dia mendapat luka menganga di pundak kanan dan otot tendon bahu kanan putus.
"Hasil ronsen tidak ada (serpihan), hanya luka menganga 14 jahitan (di pundak) dan yang ini otot tendon (bahu kanan) putus." demikian Tasdik.
[san]