"Ormas Islam dan seluruh warga bangsa harus menjadi mediasi terhadap kemungkinan adanya kelompok radikal kanan maupun kiri, hendaknya berada di garis tengah," ujar Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, dalam pembukaan Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/7).
Tidak hanya bagi komunitas muslim, lanjut Mensos, tetapi semua warga bangsa dan Wahdah Islamiyah termasuk di dalam garis tengah. Warga mayoritas harus menjadi
mainstream tidak hanya pada satu komunitas.
"Adanya berbagai interaksi, ketika ada dinamika sosial, budaya, politik dan ekonomi, akan terjadi keseimbangan yang dinamis di manapun kita berada dengan membangun keserasian baru," ucapnya, dikutip dari rilis Humas Kemensos.
Dia meminta, pada kondisi apapun baik radikal kiri maupun kanan mesti didorong ke garis tengah, sehingga menjadi equilibrium dynamic baru.
Semengat dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lepas dari referensi norma-norma agama yang menjadi bagian dari basis kehidupan sosial maupun politik.
"Dalam Pancasila, Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa sudah jelas menjadi equilibrium dynamic ketika kontrakasi-kontraksi terjadi," terangnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: