"Kita harus sama-sama merapatkan barisan," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/4).
Ia menduga ada kelompok yang akan menunggangi Muhammadiyah untuk berbenturan dengan Polri.
Anton menjelaskan ada selebaran ajakan kepada seluruh warga Indonesia yang kediamannya digerebek atau tetangga dan kerabatnya ditangkap oleh Densus 88 agar segera mengadu ke Muhamadiyah.
Anton mengklaim, kepolisian sudah mengontak Muhammadiyah dan diketahui bahwa tidak pernah ada selebaran seperti itu yang disebarkan.
"Ini artinya jelas provokasi dari golongan-golongan radikal mengatasnamakan agama. Gambar ini tidak dirilis Muhammadiyah. Ini hoax," tegasnya.
Anton juga menyampaikan terorisme selama ini sudah memakan banyak korban di Indonesia. Untuk korban bom ada 406 jiwa, empat kali lebih banyak dari seluruh terduga teroris yang tewas.
"Kemudian yang luka aksi teror 1.302 orang, 309 bangunan. Belum termasuk korban dari kepolisian ataupun TNI. Ini tidak Anda tanyakan, yang ditanyakan dari pelaku teroris," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: