Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasani, menjelaskan bahwa dari hasil peneitian yang dilakukan oleh pihaknya, pelaku teror di kawasan Sarinah pada Kamis pekan lalu adalah pelaku intoleran yang tergabung dalam Ormas keagamaan.
Hasani menambahkan, setelah bergabung dan merasa tidak puas dengan ormasnya, mereka memilih pindah ke kelompok radikal hingga terlibat terorisme.
"Untuk jadi teroris tidak bisa seketika, ada tahapan dan proses. Misalnya Muhammad Abduh di Cirebon, lalu Bahrun Naim, mereka sebelumnya tergabung dalam ormas kelompok intoleran," ungkap Hasani memaparkan hasil penelitiannya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (18/1).
Hasani menjelaskan, salah satu langkah memberantas kelompok radikal adalah membereskan kasus intoleran yang marak terjadi di Indonesia secara serius.
"Pemerintah harus tegas menindak sikap-sikap intoleran yang dilakukan kelompok berlatarbelakang agama," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: