"Ini dari alur yang tidak sempurna, berasal dari selongsong senjata rakitan, yang ditembakkan dari jarak kurang lebih 10 meter," jelas Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Suhardi Alius, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat pagi (7/11).
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu memastikan tim penyelidik masih bekerja dan memeriksa saksi-saksi. Setelah teror tersebut, pengamanan terhadap mantan Ketua MPR RI itu diperketat oleh aparat Polri.
"Setelah kejadian tersebut Polda langsung perketat pengamanan Amien Rais. Kami segera ungkap kasus," janjinya.
Informasi sejauh ini menyimpulkan pelaku teror minimal berjumlah dua orang dan menggunakan sepada motor.
"Kalau lihat sudut tembakan, agak tinggi sedikit. Dia sempat naik ke satu tempat yang lebih tinggi. Belum ada saksi yang melihat," ucapnya.
Selain itu, penembak tidak membidik target tertentu. Dipastikan, pelaku teror hanya ingin meninggalkan kesan. Namun, untuk lebih jelas mengetahui motif pelaku, para pelakunya harus ditangkap lebih dulu. Sejauh ini pelaku terkesan hanya ingin menciptakan keresahan.
"Ini tindakan yang harus segera diungkap. Ini bisa kita ketahui setelah kita tahu pelakunya. Buat apa mereka menembak kalau tidak ingin membuat keresahan?" pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: