“Tak ada target, untuk menangkap kelompok sipil bersenjata Santoso di Poso, tapi yang terpenting bisa menciptakan rasa aman bagi masyarakat di Sulawesi Tengah,†kata Idham Azis kepada wartawan usai serah terima jabatan Polda Suteng dari Brigjen Polisi Ari Dono Sukmanto di Mapolda Sulteng, Palu (Selasa, 14/10).
Menyinggung pembinaan di internal Polda Sulteng, menurut Idham Azis, semua akan dilakukan sesuai aturan yang ada di institusi Polri.
Sebelum menjabat Kapolda Sulteng, Brigjen Polisi Idham Azis menjabat Direktur Tipikor Bareskrim Polri. Alumnus Akpol tahun 1988 ini juga sebelumnya menjabat Wadensus 88 Polri, dan merupakan salah seorang anggota tim yang menggrebek tokoh teroris Dr Ashari di Malang Jawa Timur tahun 2005.
Terpisah Kapolres Poso AKBP Susnadi kepada
RMOL, Selasa (14/10) menyatakan aparat Brimob Polda Sulteng serta aparat Polres Poso, sulit menangkap kelompok sipil bersenjata Santoso dan Daeng Koro dengan alasan kondisi geografi wilayah Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso yang berhutan lebat dan sangat terjal.
“Kondisi geografi yang sangat berhutan dan terjal, merupakan kendala untuk menangkap kelompok sipil bersenjata Santoso dan Daeng Koro†kata Susnadi di Mapolda Sulteng, Selasa (14/10).
[rus]
BERITA TERKAIT: