Instruksi Gubernur Papua berupa radiogram kepada bupati dan walikota se-Papua. Alasan gubernur dalam radiogram itu karena pada hari Minggu merupakan ibadah bagi umat Kristiani, yang merupakan mayoritas di Papua. Dengan demikian, upacara kemerdekaan diundur menjadi hari Senin, tanggal 18 Agustus.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Mochamad Fuad Basya, menyatakan, kalau memang ada perintah resmi semacam itu maka TNI bisa memahaminya. Namun dipastikannya hal itu tidak berkaitan dengan isu keamanan.
"Di Papua itu sebagian besar masyarakat adalah Kristen, dan mereka ke gereja setiap Minggu. Pertimbangan itu hari Senin semata-mata kultur masyarakatnya, ada kekhususan untuk Papua," terang Fuad Basya kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (14/8).
Menurut Fuad, beberapa kali kegiatan TNI yang melibatkan masyarakat luas di wilayah Papua pun kerap menghindari hari Minggu sebagai jadwal pelaksanaan.
"Sama juga dengan agenda kita fun bike seluruh Indonesia untuk HUT TNI 5 Oktober mendatang. TNI pasti mengubah jadwal kegiatan publik jika berbenturan hari Minggu di Papua," jelasnya.
Kapuspen juga menegaskan perubahan jadwal peringatan HUT RI itu tak terkait gangguan keamanan Papua.
"Sama sekali bukan masalah keamanan. Ini masalah kultur masyarakat," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: