Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Deteksi Dini Perlu untuk Keamanan Pilpres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 06 Juli 2014, 23:18 WIB
Deteksi Dini Perlu untuk Keamanan Pilpres
foto:net
rmol news logo . Meskipun pihak Kepolisian dan TNI sudah menjamin Pilpres 2014 akan berjalan aman, namun Polri diharapkan tetap melakukan antisipasi dan deteksi dini dengan maksimal.

Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, setidaknya ada empat daerah, yaitu; Jawa Timur; Yogyakarta; Solo Raya; dan Jakarta, yang harus mendapat penjagaan ketat dari kepolisian. Sebab eskalasi massa pendukung capres dan cawapres di empat daerah ini semakin tinggi.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, perang urat syaraf antar masing-masing pendukung capres di Jatim kian panas. Begitu juga di Yogyakarta, Solo Raya dan Jakarta.

"Situasi di tiga kota terakhir malah terlihat kian mencemaskan karena adanya sejumlah konflik fisik," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/7).

Di Jogja, lanjut Neta, beberapa kali terjadi penyerangan, benturan, dan aksi bom molotov.  Di Solo, terjadi aksi penembakan terhadap kader partai. Di Jakarta terjadi pembakaran pada posko capres tertentu. Ironisnya hingga kini kasusnya belum terungkap.

Secara umum, sambung Neta, situasi Kamtibmas Indonesia menjelang Pilpres 2014 sebenarnya relatif aman. Suhu politik yang terasa agak panas hanya terjadi di Jatim, Yogyakarta, Solo Raya, dan Jakarta. Situasi kian panas tatkala beredar isu di masyarakat, jika salah satu pasangan capres dan cawapres kalah akan terjadi kerusuhan. Menurut Neta, isu ini tentu sangat meresahkan. Apalagi Amien Rais sebagai Timses Prabowo-Hatta pernah mengatakan bahwa Pilpres 2014 sebagai perang badar. Hal ini tentu bisa membakar emosional pihak-pihak tertentu.

"Pernyataan yang sangat propokatif ini dikhawatirkan melahirkan bibit-bibit radikalisme yang mengancam situasi kamtibmas Pilpres 2014, apalagi di barisan relawan capres tertentu terlihat banyak ormas-ormas garis keras," terang Neta. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA