Organisasi Human Initiative (HI) bersama berbagai mitra mengumumkan penyelenggaraan Golf for Humanity pada 1 November 2025 mendatang. Turnamen ini bertujuan menggalang dana besar untuk mendukung pertumbuhan anak-anak Indonesia.
Isu stunting menjadi perhatian mendesak. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menunjukkan bahwa kurangnya asupan gizi jangka panjang ini telah menghambat perkembangan otak dan fisik jutaan anak.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wilayah yang mencatat angka stunting tertinggi di Indonesia, mencapai 35,3 persen atau setara dengan sekitar 509 ribu anak. Padahal, Gubernur NTT Eamnuel Melkiades Laka Lena terus menekankan bahwa perjuangan melawan stunting adalah tanggung jawab lintas sektor, bukan hanya kesehatan.
"Ini adalah bagian dari membangun masa depan bangsa yang lebih kuat," tegasnya dalam sebuah kesempatan, dikutip redaksi di Jakarta, Jumat 17 Oktober 2025.
Turnamen "Golf for Humanity" hadir sebagai respons nyata terhadap tantangan ini. Setiap pukulan di lapangan hijau pada turnamen tersebut tidak hanya merebut skor, tetapi juga melambangkan harapan baru bagi anak-anak Indonesia agar dapat tumbuh sehat dan cerdas. Kolaborasi antara olahraga dan semangat sosial ini berfokus pada penguatan program peningkatan gizi di wilayah prioritas. Salah satunya adalah Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, yang mencatat angka stunting 18,1 persen (sekitar 3.400 anak).
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk keberlanjutan program unggulan HI, yaitu SAGITA (Sahabat Gizi Kita). Program ini berfokus pada; peningkatan gizi ibu hamil dan balita, penyediaan makanan bergizi, dukasi dan pendampingan di berbagai wilayah Indonesia.
Vice President WPND Human Initiative Bambang Suherman mengajak seluruh pihak untuk bersatu.
"Stunting bukan sekadar persoalan angka, tetapi tentang masa depan anak-anak Indonesia," ujarnya. "Mari berkolaborasi dalam kebaikan melalui solusipeduli.org dan tumbuhkan harapan bagi Indonesia bebas stunting."
BERITA TERKAIT: