Namun, di balik kekecewaan publik, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, menilai ada sisi positif dari hasil tersebut.
Lewat akun media sosialnya, Islah melontarkan sindiran bernada satir terhadap potensi politisasi sepak bola jika Indonesia berhasil lolos ke Piala Dunia.
“Ada bagusnya sih Timnas kita tidak lolos Pildun. Andaikan lolos, gak kuat kita ngebayangin bacot politiknya. Kroninya bakal berbusa-busa di semua media. Dan yakin banget, bakal ada yang ‘mendadak sepakbola’, tidak lagi padel,” ujarnya.
Pernyataan Islah ini mencerminkan keprihatinan terhadap kecenderungan sebagian pihak yang kerap menunggangi momentum olahraga untuk kepentingan politik. Ia menilai, prestasi sepak bola seharusnya menjadi ruang kebanggaan nasional, bukan alat pencitraan.
Meski demikian, publik tetap mengapresiasi perjuangan skuad Garuda yang tampil disiplin dan penuh semangat sepanjang laga, meski harus mengakui keunggulan Irak.
BERITA TERKAIT: