Football Institute Beberkan Data Perbandingan Kinerja Pelatih Timnas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 12 September 2025, 13:53 WIB
Football Institute Beberkan Data Perbandingan Kinerja Pelatih Timnas
Kolase pelatih timnas Gerard Vanenburg, Shin Tae-yong (STY) dan Patrick Kluivert. (Foto: Antara)
rmol news logo Gagalnya Timnas Indonesia U-23 menembus putaran final Piala Asia U-23 2026 memicu sorotan terhadap pelatih Gerard Vanenburg. Publik pun mulai membandingkan kinerjanya dengan Shin Tae-yong (STY) yang dinilai lebih sukses pada periode sebelumnya.

Football Institute kemudian merilis data perbandingan kinerja STY, Vanenburg, hingga Patrick Kluivert di level timnas senior. STY tercatat memimpin 21 pertandingan U-23 sejak 2021 dengan 11 kemenangan, 10 kekalahan, dan tanpa hasil imbang. Ia juga sukses membawa Indonesia U-23 lolos ke semifinal Piala Asia 2024.

Sementara Vanenburg, yang baru menangani Garuda Muda sejak Juli 2025, sudah menjalani delapan laga. Hasilnya, empat kemenangan, dua imbang, dan dua kekalahan. Sama seperti STY di tahun pertamanya, Vanenburg juga gagal membawa timnya lolos ke Piala Asia U-23.

Di level timnas senior, STY sempat memimpin selama empat tahun dengan catatan 26 kemenangan, 14 imbang, dan 20 kekalahan dari 60 laga. Ia berhasil membawa Indonesia ke final Piala AFF 2022, meski kalah dari Thailand.

Adapun Patrick Kluivert, yang ditunjuk awal 2025, langsung mengantarkan Indonesia ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua kemenangan atas China dan Bahrain menjadi modal penting, meski kalah dari Jepang dan Australia.

Founder Football Institute, Budi Setiawan, menilai secara statistik prestasi para pelatih tersebut tidak berbeda jauh di tahun pertama.

“Namun jika bicara tekanan mental dan supporter, Patrick Kluivert harus menghadapi tekanan lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dan Gerard Vanenburg berada dalam tekanan lolos ke Piala Asia U-23 dan Olimpiade 2028,” kata Budi lewat keterangan resminya yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat, 12 Septeber 2025.

Ia menekankan keberhasilan pelatih membutuhkan proses. STY, misalnya, baru membawa Timnas U-23 lolos ke Piala Asia pada tahun keempat. Sementara Patrick Kluivert justru berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 setelah tiga bulan ditunjuk sebagai pelatih timnas senior. Maka menurut Budi, tidak adil membandingkan STY dan Vanenburg. 

Materi skuad timnas U-23 yang lolos semifinal Piala Asia 2024 adalah pemain-pemain yang sudah lama berproses dengan pelatih sebelumnya. Sedangkan Vanenburg baru bekerja dalam hitungan bulan dan minggu.

“Kredit tinggi layak disematkan kepada Patrick Kluivert karena berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dengan lawan yang secara kualitas dan ranking berada di atas Indonesia tanpa mendapat kesempatan TC," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA