Hal ini tercermin dari dampak signifikan penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 yang berhasil mendorong konsumsi lokal secara nyata.
Merujuk data yang diolah Mandiri Institute melalui Mandiri Spending Index (MSI), konsumsi harian di DI Yogyakarta pada hari pelaksanaan MJM 2025 meningkat 28,6 persen dibanding rata-rata belanja harian di weekdays.
Nilai ini lebih tinggi 14,1 percentage point (ppt) dibanding kenaikan di minggu-minggu sebelumnya yang hanya sebesar 14,5 persen. Kenaikan 14,1 ppt di MJM 2025 ini menjadi yang tertinggi selama pelaksanaan event MJM dalam tiga tahun terakhir.
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara, menilai keberhasilan MJM membuktikan pentingnya sinergi antara dunia usaha, komunitas, dan pemerintah daerah dalam menciptakan stimulus ekonomi baru yang bersifat berkelanjutan.
“Event seperti Mandiri Jogja Marathon tidak hanya menghadirkan semangat sportivitas, tetapi juga mengakselerasi denyut ekonomi lokal,” ujar Ashidiq dalam keterangan tertulis, Selasa 1 Juli 2025.
Secara sektoral, lonjakan konsumsi selama MJM sangat terasa di kelompok belanja leisure dan mobilitas. MSI mencatat peningkatan tajam pada beberapa sektor seperti travel, hotel dan transportasi yang melonjak di atas 80 persen serta maskapai penerbangan yang meningkat 36,2 persen.
Pada saat yang sama, peningkatan tren konsumsi juga meningkat pada beberapa subsektor seperti olahraga, hobi, hiburan atau entertainment serta restoran. Angka ini jauh melebihi tren konsumsi di wilayah Jawa secara umum.
Pada periode libur panjang Mei–awal Juni 2025, pertumbuhan MSI mingguan di Jawa tercatat hanya 1 persen. Bahkan, di minggu ketiga Juni 2025, Yogyakarta menjadi provinsi dengan pertumbuhan MSI tertinggi yakni 4,7 persen jauh di atas rata-rata nasional.
Fenomena ini semakin menegaskan pentingnya momen khusus dalam merangsang belanja masyarakat. Tanpa momentum seperti libur nasional atau event komunitas, konsumsi cenderung stagnan.
Ke depan, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memperkuat peran sebagai enabler dalam mendorong pertumbuhan konsumsi dan pariwisata domestik, termasuk dengan memperluas dukungan terhadap sport tourism, festival belanja, dan kolaborasi lintas sektor.
“Kami percaya kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan antara dunia usaha, pemerintah, dan komunitas lokal adalah fondasi penting untuk mempertahankan daya beli dan momentum ekonomi nasional hingga akhir tahun,” pungkas Ashidiq.
BERITA TERKAIT: