Mereka berlaga dalam ajang olahraga ekstrem bertajuk BOB Downhill 2024, yang digelar Badan Otorita Borobudur.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Hariyanto, mengungkapkan, pembalap yang mengikuti event turismo sport (sport tourism) berasal dari 62 kabupaten dan kota di 11 provinsi.
DIkutip dari Kantor Berita RMOL Jateng, maksud utama kegiatan tersebut tak lain untuk mempromosikan zona otorita BOB.
"Sport tourism seperti ini tentu menjadi salah satu penggerak daya tarik wisatawan," kata Hariyanto, di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, event downhill itu bisa mendatangkan banyak orang. Bukan hanya pembalapnya, tapi juga pendukung dan tentu saja pengunjung.
Sementara Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin, pada kesempatan yang sama, mengatakan, Borobudur Highland memang memiliki track khusus untuk penggila downhill.
Track yang ada memiliki panjang 1.2 kilometer, dengan suasana alam terbuka. Dan waktu tempuh yang diperlukan pembalap rata-rata 2,5 menit.
"Yang pasti, kegiatan BOB juga melibatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), terutama dari desa sekitar Borobudur Highland, untuk mengenalkan potensi lokal," kata Agustin.
Setidaknya UMKM dari 5 desa ikut terlibat, yakni Desa Cacaban Kidul, Pekacangan, Medono, Jati dan Cacaban Kidul. Mereka selama ini mendapat binaan dan pendampingan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
BERITA TERKAIT: