Prestasi itu juga jadi modal baÂgus dalam menggeber persiapan ke Olimpiade 2020 Tokyo. Deni turun dalam persaingan Grup A kelas 67 kg. Total angkatan terbaiknya 310 kg, dengan rinÂcian angkatan snatch 140 kg dan
clean and jerknya 170 kg.
Dalam penampilan itu, Deni sempat akan membukukan angÂkatan total 320 kg jika saja angÂkatan snatch 145 kg dan clean and jerk 175 kg berhasil. Tapi, upayanya gagal.
Tapi, dengan Deni bisa menÂcapai delapan besar di kejuaraan Dunia dinilai menjanjikan unÂtuk menuju Olimpaide Tokyo. "Hasil Deni cukup lumayan ranking kedelapan dunia. Ke depannya hanya perlu lebih diÂsiplin saja," kata Sonny Kasiran, manajer Timnas angkat besi Indonesia, melalui pesan singkat.
Sementara, Deni bersyukur atas hasil itu . Dia bertekad unÂtuk memperbaiki angkatannya. "Cuma bisa bersyukur sudah selesai. Tapi belum puas dengan angkatan pribadinya. Malah sempat ada pertanyaan kenapa
clean and jerknya bisa lewat. Padahal jika mau optimal cari perunggu bisa," tutur Deni.
"Tapi mungkin ada cerita lain tahun ini baru diberi lolos (8 besar kejuaraan dunia). Semoga ke depan lebih siap lebih baik," katanya kemudian.
Di sisi lain, Triyatno yang beÂrada di Grup B kelas 73 kg juga telah menampilkan yang terbaik. Untuk sementara, dia berada di 10 besar dunia. Total angkatan terbaiknya 325 kg, dengan rinÂcian snatch 145 kg dan
clean and jerk 180 kg.
"Kalau untuk target belum terpenuhi. Target masuk delaÂpan besar tapi ternyata kelas 73 kg banyak pesertanya," kata Triyatno, terpisah. "Mungkin kurang dari sesi latihannya," dia menambahkan. ***
BERITA TERKAIT: