Muhaimin Bela Imam Nahrawi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 01 September 2017, 11:23 WIB
Muhaimin Bela Imam Nahrawi
Imam Nahrawi/net
rmol news logo Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, membela Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, terkait kegagalan Indonesia di SEA Games 2017.

Muhaimin alias Cak Imin menyebut rekan separtainya itu tidak layak dibebani semua kesalahan atas kegagalan para atlet Indonesia meraih prestasi maksimal.

"Ayo sama-sama mengevaluasi minimnya prestasi kita di SEA Games Malaysia. Mengevaluasi bukan berarti melemparkan kesalahan. Mengevaluasi berarti berjuang menghindari terulangnya kelemahan serupa. Semua sumbatan, baik soal anggaran, birokrasi, regulasi, perlu segera dibongkar," ujar Muhaimin.

Cak Imin mengaku sudah memanggil Imam Nahrawi dan meminta penjelasan soal SEA Games yang digelar di Malaysia itu. Dia juga menginstruksikan kadernya di DPR RI, terutama Komisi X yang membidani Olahraga, untuk membantu kerja Menpora secara total.

Ia menitikberatkan masalah yang harus diselesaikan adalah uang saku atlet dan fasilitas untuk atlet.

"DPP PKB memahami kerja keras Pak Imam selama ini. Namun khusus untuk uang saku, honor dan alat latih harus diprioritaskan, lebih cepat dan cepat lagi.  Karena ini bukan hanya menyangkut prestasi, tapi juga rejeki orang. Kader PKB di Komisi X siap membantu," katanya.

Cak Imin juga berharap semua pihak di Indonesia lebih serius dalam menghadapi Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

"Kita akan menghadapi perhelatan Asian Games XVIII sebagai tuan rumah. Maka evaluasi ini penting agar event itu bisa berjalan mulus dan membanggakan. Mari kita bantu pemerintah mensukseskan Asian Games," kata Cak Imin, sambil berharap Imam tetap sabar dan terus bekerja.

Indonesia menempati urutan kelima peraih medali dalam SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Indonesia berada di bawah tuan rumah Malaysia, Vietnam, Thailand dan Singapura.

Salah satu penyebab yang diketahui belakangan ini adalah masalah akomodasi atlet yang terlambat cair.

Ironisnya, peraih medali emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 2017, Eki Febri, sampai mengeluhkan persoalan itu di media sosial miliknya.

Lewat Instagram, atlet tolak peluru itu mengeluhkan birokrasi olahraga di Indonesia. Eki Febri mengaku harus membayar makan dan akomodasi sendiri selama persiapan SEA Games 2017 dari bulan Januari hingga Agustus. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA