Pegasus Masters, Ferry Agustian Raih Emas untuk UBL Stable

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 18 Agustus 2014, 11:17 WIB
Pegasus Masters, Ferry Agustian Raih Emas untuk UBL Stable
rmol news logo Pegasus Masters, kejuaraan berkuda ketangkasan (equestrian) akbar tingkat nasional, diselenggarakan Jumat hingga Minggu (15-17/8) di Pegasus Stable, desa Kinasih, Sukabumi, Jawa Barat.

Event yang diikuti ratusan kuda dan riders dari 32 klub ini adalah hajat ketiga dari mayoritas perkumpulan berkuda di tanah air yang tergabung dalam 'Event Organizer Equestrian Indonesia'. Dua event sebelumnya adalah Indonesia Grand Prix di Arthayasa Stable dan Nusantara Cup di Denkavkud, Parompong, Lembang.  

Tiga hari kelangsungan Pegasus Masters benar-benar meriah. Hampir seluruh pemilik/pembina klub datang menyaksikan, termasuk Mohammad Chaidir Saddak selaku ketua umum PP Pordasi yang juga pemilik Aragon Stable, Lembang, juga Alexander Benyamin (pemilik Santa Monica Stable, Bogor), Jusmin Suwoko (pemilik Anantya Riding Club, Sentul) dan Kasih Hanggoro selaku ketua Harian Yayasan Budi Luhur yang pemilik Universitas Budi Luhur Stable.

Kasih Hanggoro datang bersama istri dan kedua anaknya, yakni Justin Bongsoikrama dan Julian. Tapi, hanya Justin yang tampil. Dia terbilang cukup berprestasi di seluruh kelas yang diikutinya, termasuk 50-70 meter dan 70-90 meter 'show jumping'. Namun demikian, prestasi terbaik di antara delapan 'riders' UBL digapai oleh Ferry Agustian, yang memenangi kelas 95-105 meter small tour.

Dari 40-an riders yang tampil di kelas ini, hanya Ferry Agustian dan Reshwara Radinal yang membuat clear round, mulus melewati semua rintangan, tanpa membuat kesalahan. Ferry dinobatkan sebagai juara pertama karena catatan waktunya lebih baik dari Reshwara Radinal, alias Ressi, yang juga tunangan aktris Nabila Syakieb.

Persaingan di kelas 95-105 meter ini cukup dramatis. Di samping hanya dua riders yang membuat clear round, banyak penunggang yang terjatuh dari kudanya, antaranya karena adanya penolakan dari kudanya untuk melewati rintangan. Di antara yang terjatuh tersebut adalah Dwisita Putri Hapsari, putri dari Sekjen Eqina Dewi Anggraeni. 

Dwisita yang menunggangi Taprika, terjatuh saat kudanya menolak melompati rintangan kelima. Dwisita harus dibawa keluar lapangan dengan tandu dari petugas kesehatan.

"Cuma memar di paha kiri, itu juga di bekas cedera lamanya," kata Dewi Anggraeni di posko tim medis.      

Taprika baru tujuh bulan dibeli Jusmin Suwoko dan Dwisita baru beberapa pekan terakhir berlatih dengan dia karena Enya, kudanya, tengah sakit.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA