Hal tersebut diutarakan Jokowi kala mengunjungi TIM, Cikini, Jakarta Pusat. Kedatangannya sekaligus menunjukkan atensi sarjana kehutanan asal UGM itu terhadap sejarah sastra di Indonesia. Meskipun, kunjungan Jokowi cuma berlangsung 25 menit.
Jokowi datang menggunakan pakaian khas Betawi dengan kemeja putih dibalut sarung kotak-kotak merah. Di dalam gedung, Jokowi tampak terkesima dengan koleksi karya-karya sastra lama. Dia menemukan kliping koran Indonesia Raya tahun 1960 dan membacanya.
Setelah mengunjungi PDS H.B. Jassin, Jokowi kemudian meninjau kawasan kampus Institut Kesenian Jakarta.
Dalam perjalanan, mantan Walikota Solo ini mengaku telah membuat masterplan dalam penataan TIM.
"Sudah ada semua di dalam masterplan. Tidak bisa campur baur sama sepeda motor dan lainnya," ujar Jokowi di TIM, kawasan Cikini, Jakarta (Sabtu, 2/3)
Jokowi mengungkapkan sudah dianggarkan sebesar Rp 469 miliar untuk proyek revitalisasi tersebut.
"Rehabilitasi selama dua tahun ke depan. Seluruh kompleks TIM ditata untuk dua tahun ini. Tapi harus dicicil. Tahun ini Rp 157 miliar, nanti ditambah lagi, mudah-mudahan selesai tahun depan," tambah Jokowi.
Rencananya, PDS H.B. Jassin akan dipindahkan ke gedung arsip tepat di sebelahnya. Perpindahan ini diperlukan agar bisa menampung lebih banyak lagi buku-buku sasta yang menjadi koleksi. Dan hal itu juga menjadi salah satu dari cita-cita sastrawan besar kelahiran Gorontalo itu, yakni memiliki gedung sendiri.
Menurut pengelola gedung, kunjungan Jokowi di luar dugaan. Dalam hari libur seperti ini, seketika saja PDS H.B. Jassin dipenuhi pengunjung dan wartawan.
"Jokowi belum pernah ke sini, tadi dia datang melihat keadaan tempat PDS HB.Jassin, dia juga ingin tempat ini dilestarikan," terang Staf PDS H.B. Jassin, Sularto.
[ald]
BACA JUGA: